SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI
SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS KE 103
TANGGAL 20 MEl, TAHUN 2011
Assalamu'alaikum Warakhmatul lahi Wabarokhatuh.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Saudara-saudara sebangsa dan setanah ai r.
Pertama-tama, sebagai insan yang beriman , saya mengajak saudara-saudara untuk
bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
hanya atas perkenan dan ri dhoNya pula , pada pagi hari ini seluruh bangsa
Indonesia ,
insya All ah diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersama-sama
menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 103 tahun
2011. Tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yaitu Dengan
Semangat Har i Kebangki tan Nasional Ke 103 Tahun 2011, Kita Wujudkan
Kebangsaan Yang Berkarakter , Bersatu, Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat
Yang Sejahtera", saya anggap sanga t penting untuk kita renungkan bersama
dihubungkan dengan berbagai dinamika yang berkembang akhir-akhir ini di seluruh
penjuru tanah air.
Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai .
Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2011 ini,
kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran i<ebangsaan kita untuk
menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan Jati diri
dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan berneg ara. Wajah
dan corak ke-Indonesian -kitapun tentunya telah banyak mengalami peru bahan , dan
perkembangan . Nilai-nilai kebangsaan selama 103 tahun tersebut telah mengalami
pasang surutnya, seiring dengan perubahan jaman dan tu ntuta n masyarakat itu send iri .
Perubahan dan tuntutan ini mau tidak ma u, suka atau tidak suka , pasti berada dan
menyatu dalam proses perjalanan bangsa Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami
dan merasakan betapa perjalanan bangsa Indonesia telah berka li-kali mendapatkan
gangguan , tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari
luar negeri. Namun demikian, bangsa Indonesia masih tetap kokoh dalam suatu rumah
besar seluruh bangsa Indonesia yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karen a itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi nilai-nilai kebang saan yan g
telah dirintis oleh para pendahulu kita , tentunya sebagai generasi penerus perjuangan
bangsa, kita ti dak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan
tersebut, khususnya dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan
yang secara terus menerus akan terjad i.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Kalau kita sejenak menengok kebelakang proses lahirnya pergerakan kebangkitan
nasional , bahwa perj uangan para pemuda pada masa itu dihadapkan pada berbagai
situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi dimana antara ketidakadila n, pengingkaran
hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality) , jurang perbedaan
antara kelompok masyara kat atas dan kelompok masyarakat bawah, serta kontradiksi
perikehidupan dan konflik terjadi di masyarakat. Inilah faktor yang mendorong Illotivasi
dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat,
melepaskan diri dari ketidakadilan dan tindakan semena-mena , serta cita-cita luhur
mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Maka lahirlah pergerakan Budi Utomo yang mampu memicu munculnya organisasi
organ isasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat
pekerja, keagamaan , kewanitaan , dan kepemudaan. Organisasi-organisasi yang berdiri
,.atas dasar kedaerahan antara lain: perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonscl1
Siudiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun Minahasa (191 2),
Paguyuban Pasundan (1913), dan Sarikat Sumatera (1918). Kemudian , lahir organ isasi
politik seperti Sarekat Islam (19 11 ) dan De Indiscf1e Partij (1912) Muncu l pula
pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en Tramwegpersoneel (1908)
dan Perserikatan Pegawai Pegadaian 8umiputera (1916). Pergerakan keagamaan
seperti Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatu l Ulama (1926) ;
pergerakan wan ita seperti Putri Mardika (1 912) dan Kautamaan Istri (191 3), serta
pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya Tri Koro Darmo (1 915), Jong
Sumateranen Bond (1 917) , Jong Minal1asa (1918) , dan munculnya organisasi
kepanduan Javaanscl1 e Padvinders Organisatie pad a tahu n 1916.
Munculnya berbagai organisasi itu , mewarnai bangkitnya nilai-nilai nasionalisme dan
berlanjut pad a tahun 1928 denga n bersatunya berbagai kelompok organisasi -
khusu snya organisasi kep emudaan---mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati
melalui Sumpah Pemuda: "Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa " .
Angk atan 1908 dan 1928 ada lah contoh klasik, bagaimana segolongan cendikia
muda
dapat menggerakkan keh idupa n politik dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Isu-isu yang diusungnya seperti kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan
semangat nasionalisme Indonesia. Generasi itu memang istimewa; berani menentang
koloni alisme dan menyodorkan suatu keadaan lain yakni cita -cita Indonesia Merdeka .
Pada tahun 1908 dan 1928 kaum '!e'pelajar yang bercita-cita Indonesia merdeka
membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan dalam
organisasi pemuda. Selanjutnya para pemuda tahun 1945-1949 adalah para pemuda
pej uang yang membangun nasionalisme melalui tetesan darah dan bau mesiu dalam
revolusi kemerdekaan. Revolusi saat itu telah berfungsi membangun nasior,alisme
tanpa pandang bulu, revo lusi telah menjad i motor penggerak mobilitas sosia l yang
cepat merasuki selu ru h komponen bangsa. Pemuda angkatan 1945 telah membangun
nasionalisme melalui romantika perjuangan dan menanamkan sahamnya dalam
revolusi kemerdekaan . Demikian pula dengan angkatan 66, angkatan 98 yang
,
1 .melahirkan reformasi, secara hakiki , nilai-nilai perjuangannya tidak lain adalah
untuk mewujudkan cita-cita keb ang saan sesuai dengan zamannya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia , nasionalisme pada zaman penJajahan
baru pad a taraf ingin mempunyai negara yang bebas merdeka meliputi perjuangan
untuk kesatuan bangsa. Setelah merdeka, nasionalisme adalah man ifestasi kesadaran
bernegari' tanpa mengalami tekanan ' dari pihak lain. Sampai seberapa jauh hal in i
berkembang , bergantung pad a bagaimana penerapan cara berpi kir nasional dan
bersikap terhad ap kesadaran bernegara para warganya. Menapaki perjalanan
sejarah
kebangkitan nasional Indonesia, maka cara berfikir nasional dalam membangun
Indonesia baru di masa depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan
kehidupan nasionaL
Peringatan Harkitnas yang ke 103 tahun 2011 in i menjadi penting, karena nilai-nilai
kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan , nilai-nilai kebersamaan yang telah
dipelopori oleh para pendahul u kita melalui gerakan "Boedi Oetomo" tersebut,
harus
dapat dijadikan enerji bagi langkah-Iangkah perjuangan kita kedepan.
Kesempatan ini
juga sekaligus sebagai renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme
tersebut terimp lementasi dalam setiap potensi, profesi, tugas dan tanggung jawab
perilaku masing-maslng individu warganega ra Indonesia dalam bennasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah ai r
Dalam kebebasan berdemokrasi, ke.bebasan berekspresi marilah kita kokohkan
karakter Nasional yang merupakan jati di ri bangsa , jangan sampai nila i-nilai luhur dari
pendahulu kita yang telah tertanam dalam semangat perjuangan kemerdekaan
Indonesia hilang begitu saja. Khususnya bagi generasi muda , yang akan menentukan
eksistensi bangsa di masa-masa yang akan datang. Semoga semangat Persatuan da n
Kesatuan dalam lingkup Nega ra Kesatuan Republik Indonesia dapat kita pertahankan
sepanjang masa sehingga bangsa Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju
lainnya.
Dengan semangat hari Kebangkitan Nasional ke 103 tahun 2011, kita song song
Indonesia yang adil , berdemokrasi dan sejahtera.
Demikian , beberapa hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati
Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yang berharga ini, mudah-mudahan menjadi
perhatian kita bersama .
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
( TIFATUL SEMBIRING )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar