Ciri-ciri morfologi
tanaman wortel adalah daun tanaman wortel termasuk daun majemuk,
menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai. Batang nya pendek sehingga
hampir tidak nampak, berbentuk bulat, agak keras dan berdiameter 1-1.5
cm. Wortel memiliki akar tunggang dan serabut. Bunganya tumbuh pada
ujung tanaman dan berbentuk payung berganda berwarna putih dan merah
jambu agak pucat. Biji wortel adalah biji tertutup dan berkeping dua
yang berbentuk kecoklatan dengan panjang 3 mm dan 1.5 mm. Sedangkan
umbinya terbentuk dari akar tunggang yang berubah fungsi menjadi tempat
penyimpanan cadangan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan wortel seperti tanah, suhu, curah hujan, kelembaban, dan
intensitas penyinaran matahari. Wortel biasanya dibudidayakan pada tanah
yang memiliki tekstur struktur tanah yang baik seperti andosol,
alluvial, regosol dan latosol yang biasanya terdapat didataran tinggi
tetapi juga bisa diusahakan pada dataran rendah. Sedangkan derajat
keasaman tanah yang sesuai adalah 5.5 – 6.5. suhu juga berpengaruh
terutama pada proses metabolisme, fotosintesis, transpirasi, aktifitas
enzim, absorbsi, penyerapan hara dan lain-lain.
Suhu yang optimal untuk
pertumbuhan wortel adalah 15.6 – 21.1 °C, tetapi jika pada suhu 26
°C dengan ketinggian 500 m dpl akan menghasilkan umbi yang kurang
memuaskan. Sedangkan pada suhu yang terlalu tinggi akan menghasilkan
umbi yang pendek dan kecil-kecil. Curah hujan juga mempengaruhi dalam
produktifitas tanaman wortel, jika kekurangan air makan akan menghambat
pertumbuhannya. Daerah yang cocok untuk budidaya wortel adalah daerah
yang memiliki iklim basah (15 – 3 bulan kering dalam satu tahun) dan
iklim agak basah (3 – 4.5 bulan kering dalam 1 tahun) tetapi
tanamanwortel juga toleran terhadap iklim sangat basah (0 – 1.5 bulan
kering dalam satu tahun).
Kelembaban udara yang sesuai bagi
pertumbuhan wortel adalah 80 -90 %. Selain itu, intensitas penyinaran
matahari juga mempengaruhi dalam proses fotosintesis. Tanaman akan
menunjukkan gejala etiolasi seperti tumbuh memanjang, kurus, lemah dan
pucat jika kurang sinar matahari. Kondisi seperti ini menyebabkan
tanaman tidak akan membentuk umbi.
Hal – hal yang dilakukan dalam budidaya tanaman wortel adalah :
- Penyiapan benih
Untuk memperoleh hasil yang optimal,
maka sumber benih yang menjadi bibit wortel harus memenuhi syarat
seperti tanaman tumbuh subur dan kuat, berasal dari jenis yang berumur
pendek, bentuknya seragam, bebas dari hama dan penyakit (sehat), dan
berproduksi tinggi. Tata cara penyiapan benih wortel adalah
- Memilih benih wortel yang baik yaitu yang berasal dari varietas unggul, murni dan daya kecambahnya tinggi (lebih dari 90 %).
- Menggosok-gosokkan benih wortel dengan menggunakan kedua belah tangan agar diantara benih satu dan lainnya tidak berlekatan.
- Merendam benih wortel dalam air dingin selama 12 -24 jam atau dalam air hangan kuku (60 °C) selama 15 menit. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses perkecambahannya.
- Meniriskan benih wortel dalam suatu wadah dan benih wortel sudah siap ditanam di lahan.
- Penyemaian benih
Biji wortel langsung ditaburkan di lahan
tempat penanaman, disebarkan merata di bedengan atau dengan dicicir
memanjang dalam barisan. Jarak barisan sekitar 15 cm, kemudian jika
telah tumbuh bisa dilakukan penjarangan sehingga tanaman wortel berjarak
3-5 cm satu sama lain. Biji wortel akan mulai berkecambah setelah 8-12
hari.
- Pembentukan Bedengan
Mengolah tanah dengan menggunakan
cangkul hingga struktur tanah bertambah gembur. Bedengan-bedengan di
buat dengan ukuran lebar 120-150 cm, tinggi 30-40 cm, sedangkan jarak
antar bedengan adalah 50-60 cm dan panjang tergantung pada keadaan
lahan.
- Pengapuran
Pengapuran dilakukan apabila pH tanah
asam di bawah 5 yaitu dengan cara menaburkan bahan kapur seperti Calcit,
Dolomit atau Zeagro 1 secara merata di permukaan tanah. Dosis kapur
yang diberikan berkisar antara 0,75-10,24 ton/ha. mencampurkan
kapur dengan lapisan tanah atas (top soil) sambil dibalikkan
hingga benar-benar merata. Apabila tidak turun hujan, tanah yang telah
dikapur sebaiknya disiram hingga cukup basah.
- Teknik penanaman
Tanah kebun yang telah dicangkul sedalam
30-40 cm dan digemburkan, dibuat bedengan tanaman selebar ± 100 cm dan
juga dibuat guritan dengan jarak ± 20 cm. Tata carapenanaman
benih wortel yaitu melalui tahap-tahap sebagai berikut:
- Menyebar atau menaburkan benih wortel secara merata dalam alur-alur/garitan-garitan yang sudah tersedia.
- menutup benih wortel dengan tanah tipis yaitu sedalam 0,5-1 cm.
- membuat alur-alur dangkal yaitu sejauh 5 cm dari tempat benih arah barisan (memanjang) untuk meletakkan pupuk dasar. Jenis pupuk yang diberikan yaitu campuran TSP ± 400 kg (± 200 kg P2 O5/ha) dan KCl 150 kg (± 75 kg K2O/ha).
- menyebarkan pupuk tersebut dengan merata, kemudian menutupnya dengan tanah tipis.
- menutup tiap garitan (alur) dengan dedaunan kering atau pelepah daun pisang selama ± 7-10 hari untuk mencegah hanyutnya benih wortel oleh percikan air dan juga berfungsi menjaga kestabilan kelembaban tanah. Setelah benih wortel tumbuh di permukaan tanah, maka penutup tadi segera dibuka kembali.
- PemeliharaanTanaman
Pemeliharaan
tanaman wortel yaitu dengan melakukan penjarangan dan penyulaman,
penyiangan, pembubunan, pemupukan, serta pengairan dan penyiraman pada
tanaman wortel. tanaman wortel memerlukan air yang memadai pada fase
awal pertumbuhannya, sehingga perlu disiram (diairi) secara kontinue
yaitu 1-2 kali sehari, terutama pada musim kemarau. Jenis pupuk yang
digunakan pada pemupukan susulan adalah urea atau ZA. Dosis pupuk yang
digunakan adalah urea 100 kg/ha atau ZA 200 kg/ha. Waktu pemberian pupuk
susulan dapat dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan penyiangan,
yaitu pada saat tanaman wortelberumur 1 bulan. Cara pemupukan yang baik
yaitu dengan menyebarkan secara merata dalam alur-alur atau dimasukkan
ke dalam lubang pupuk (tugal) sedalam 5-10 cm dari batang wortel,
kemudian ditutup dengan tanah dan disiram atau diairi hingga agak basah.
- Hama dan Penyakit Tanaman
Hama yang menyerang
tanaman wortel adalah Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), Kutu daun
(Aphid, Aphis spp.), Lalat atau magot (Psila rosae). Sedangkan Penyakit
yang sering menyerang tanaman wortel adalah Bercak
daun Cercospora, Nematoda bintil akar, Busuk alternaria. Pengendalian
secara kimiawi bisa dilakukan menggunakan insektisida Furadan 3 G atau
Indofuran 3 G pada waktu tanam atau disemprot dengan menggunakan
Hostathion 40 EC dan lain-lain pada konsentrasi yang dianjurkan.
- Panen dan Pasca Panen
Wortel bisa dipanen setelah 100 hari
tergantung dari jenisnya. Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi
akan semakin mengeras (berkayu) dan tidak disukai
konsumen. Carapemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman
beserta umbi dan akarnya atau tanah digemburkan dahulu agar proses
pemanenan lebih mudah. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar
dapat segera dipasarkan.
Pasca panennya : memilih umbi yang baik
dan memisahkan umbi yang rusak, cacat, dan busuk secara
tersendiri.kemudian menyimpan hasil panen wortel pada wadah atau ruangan
yang suhunya dingin dan berventilasi baik. menikat umbi wortel menjadi
ikatan-ikatan sehingga praktis dan mudah dalam pengangkutan dan
penyimpanannya.
Wortel diketahui banyak mengandung
protein, karbohidrat, lemak, serat, beta-karoten (provitamin A), vit B,
vit C, glutation, mengandung Ca, Mg, Fe, P, S, dan
Cl. Dengankandungannya itu wortel berkhasiat dalam mnyembuhkan beberapa
penyakit seperti menurunkan tekanan darah tinggi, mengencangkan kulit
muka, kolesterol tinggi, kanker pankreas, kanker paru-paru, hepatitis,
dan mencegah stroke
Tidak ada komentar:
Posting Komentar